Itulah salah satu sebab mengapa para konsumen lebih memilih sabun susu beras ini sebagai bagian yang tak terpisahkan dari aktivitas memelihara kesehatan dan kecantikan kulit mereka. Konsumen kosmetik sekarang makin cerdas, di perkotaan rata - rata mereka lebih memilih standar kosmetik yang sudah dilengkapi dengan kode ijin edar dari lembaga pengawas kosmetik milik negara itu. Namun bagi wanita - wanita yang tergolong maniak iklan sabun atau iklan kosmetik alias mudah termakan isu dan promosi para penjual produk tanpa label BPOM mereka lebih memilih menggunakan kosmetik dan sabun yang tidak jelas itu. Padahal bahayanya bukan dirasakan saat ini, bisa jadi yang akan datang. Fernomena tersebut lebih cenderung pada kosmetik - kosmetik dengan iklan sebagai produk pemutih kulit. Nah, sista termasuk golongan mana?
Bagi penjual sabun kecantikan atau reseller, menjual produk sabun susu beras yang tidak jelas perijinannya akan merasakan kurang nyaman. Memang sih reseller membutuhkan uang tambahan, namun jika dilakukan dengan penuh resiko bagi diri sendiri atau para konsumen produknya buat apa ? Apalah artinya penghasilan anda jika cara atau proses mendapatkannya saja sudah tidak jelas!
Perlu diketahui, bahwa nomor notifikasi produk sabun kecantikan dan kesehatan kulit seperti sabun beras susu buatan Indonesia dan kosmetik lain adalah berada di bawah wewenang resmi BPOM Indonesia. Termasuk produk kapsul, susu dan sejenisnya. Sedangkan untuk sertifikasi halal berada di bawah lembaga MUI (Majelis Ulama Indonesia), nah untuk memperoleh sertifikasi halal urutannya adalah setelah memperoleh nomor notifikasi dari Badan POM Indonesia. Tidak ada katanya produk kosmetik akan mendapat sertifikat halal dulu kemudian sertifikat dari BPOM. Proses tersebut tidak bisa dibalik, ini sudah menjadi aturan negara dalam memperoleh sertifikat ijin edar sabun susu beras ORI Indonesia dan sebagainya.
